Kamis, 13 November 2008

Anjing Bisa Baca Emosi Manusia dari WajahNov 7, '08 8:10 AM
for everyone

LONDON - Memilih anjing sebagai hewan peliharaan dan sahabat terbaik bagi manusia tampaknya makin pas dengan ditemukannya sebuah fakta terbaru. Disinyalir anjing adalah satu-satunya hewan yang bisa membaca emosi di wajah manusia.

Penelitian yang dilakukan baru-baru saja mengatakan bahwa binatang berkaki empat ini bisa melihat kesedihan, kegembiraan, kemarahan, ataupun kegelisahan di air muka manusia, bahkan bila ditutupi sekalipun.

Penelitian ini dikembangkan pertama kali berdasarkan sifat umum manusia yang selalu mengarahkan matanya ke sisi kanan wajah lawan bicaranya terlebih dahulu lalu beralih ke sisi kiri. Kebiasaan ini dinamai 'bias pandangan kiri' dan dikatakan hanya terjadi pada pertemuan pertama kali. Analogi paling logis dari tendensi umum tersebut adalah sisi kanan wajah manusia lebih baik untuk menampilkan ekspresi seseorang.

Berkiblat dari teori tersebut, para peneliti dari University of Lincoln yang dipimpin Dr Kun Guo mengamati 17 anjing yang ia ikutkan dalam penelitian ini, dan menemukan bahwa anjing selalu menerapkan 'bias pandangan kiri' ketika melihat ke wajah manusia. Kemampuan anjing dalam hal pandang memandang diklaim tidak ditemukan pada hewan-hewan lainnya, sehingga inilah yang membuat mereka bisa membaca emosi manusia walaupun tanpa harus diberitahu.

"Dari beribu-ribu generasi makhluk hidup yang berasosiasi dengan manusia, anjing bisa saja menjadi salah satu hewan yang mempunyai kemampuan bias pandangan kiri sebagai cara mereka untuk menaksir emosi manusia," terang Guo seperti yang dikutip dari New Scientist, Sabtu (1/11/2008).

"Hasil penelitian yang kami lakukan mengungkap bahwa sisi kanan wajah manusia bisa mengekspresikan emosi secara lebih akurat dan dan tepat daripada sisi kiri, termasuk ketika mengekspresikan perasaan marah. Bila anda mempercayai teori ini, maka masuk akal untuk anjing atau sesama manusia melihat sisi wajah sebelah kanan terlebih dahulu bila ingin mengetahui emosi apa yang sedang dirasakan lawan bicara," tambah Guo.

Namun dalam penelitian tersebut, Guo juga menemukan bahwa anjing yang mereka berdayakan dalam penelitian bisa konsisten terus melihat ke arah sisi wajah sebelah kiri walaupun manusia menunjukkan emosi yang naik turun. Hal ini bertolak belakang dengan manusia yang kehilangan kemampuan bias pandangan kirinya ketika lawan bicara menunjukkan air muka yang berlawanan, seperti dari sedih ke gembira atau sebaliknya.

Hal ini dipercaya Guo beserta timnya sebagai kemampuan otak anjing bagian kanan, yang bertugas untuk memproses informasi dari pandangan mata sebelah kiri, bisa mengadaptasi dengan lebih baik ketika ingin mengiterpretasikan emosi dari wajah manusia.

Tidak ada komentar: